Kamis, 22 Desember 2011

Prancis Minta Ribuan Perempuan Untuk Lepas Implan

Paris - Pemerintah Prancis akan meminta puluhan ribu perempuan melepas implan silikon di payudaranya. Skandal operasi plastik mencengkeram Prancis. Kondisinya bahkan sudah darurat. Seorang pejabat senior Prancis mengatakan kepada surat kabar Libération, negara akan segera meminta seluruh perempuan itu melepas implan yang terbuat dari silikon industri yang dipasok pabrik Poly Implant Prothese (PIP).


Pabrik pemasok terbesar implan silikon di dunia itu berada di bagian selatan Prancis. Pabrik itu ditutup tahun lalu setelah terbukti membuat implan payudara dari silikon industri berharga murah, seperti yang biasa digunakan untuk pembuatan suku cadang barang-barang elektronik dan komputer. Bahan tersebut tidak lulus uji kesehatan dan berisiko meledak.

Sejumlah 30-an ribu perempuan di Prancis telah menanam implan di payudaranya dengan silikon industri. Sedangkan di Inggris jumlahnya lebih besar, yakni 40-an ribu perempuan. Di Prancis, 2.000 perempuan melapor ke polisi yang kemudian langsung menyelidikinya. Skandal itu makin terkuak setelah pekan ini pejabat kesehatan Prancis melaporkan delapan kasus kanker pada perempuan yang menjalani operasi plastik.

Pemerintah tidak menghubungkan operasi plastik dengan kanker. Namun, para ahli bedah menyarankan pemerintah segera mengambil tindakan. Menteri Anggaran Prancis, Valérie Pécresse, mengatakan rencana aksi akan diluncurkan pekan ini. “Seluruh perempuan yang memiliki implan PIP harus segera menemui ahli bedahnya,” ujar Valérie. Ia menambahkan para perempuan itu kemungkinan berada dalam bahaya.


Menurut Libération, pemerintah akan segera memerintahkan pengangkatan implan PIP itu. “Kita menghadapi krisis kesehatan,” kata Laurent Lantieri, ahli bedah ternama Prancis. “Tidak ada situasi darurat, tetapi kita tidak punya pilihan. Seluruh implan harus diangkat.”










sumber: http://www.tempo.co/read/news/2011/12/21/117373031/Ribuan-Perempuan-Diminta-Lepas-Implan-Silikon

0 komentar:

Posting Komentar